Mengukir Masa Depan: Kolaborasi dan Persatuan untuk Indonesia Berprestasi

 



Pada Kamis, 18 September, estafet kepemimpinan di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) resmi beralih dari Dito Ariotedjo kepada Erick Thohir. Acara serah terima jabatan yang berlangsung di Auditorium Kemenpora, Jakarta, ini menandai babak baru bagi dunia olahraga dan kepemudaan Indonesia.

 

Dalam pidatonya, Menpora Erick Thohir menyoroti pentingnya persatuan sebagai kunci kekuatan bangsa. Ia menekankan bahwa Kemenpora bukanlah milik satu individu, melainkan milik bersama. "Indonesia adalah bangsa besar, bangsa yang punya kekuatan kalau bersatu," ujar Menpora Erick.

 

Menurutnya, setiap pergantian kepemimpinan tidak harus selalu diikuti dengan perubahan drastis. Ia menilai bahwa visi, misi, dan cetak biru (blueprint) yang telah dibangun oleh pendahulunya, Dito Ariotedjo, perlu dilanjutkan. Fokus utamanya adalah menyatukan dan menjalankan program yang sudah ada agar menjadi kekuatan kolektif. "Kita rapikan, kita review, kita jalankan sama-sama. Tidak ada perbedaan di antara kita," tegasnya.

 

Olahraga sebagai Pemersatu Bangsa

Menpora Erick juga menegaskan peran vital olahraga sebagai pemersatu bangsa dan cerminan martabat Indonesia di mata dunia. Ia mengajak seluruh atlet dan insan olahraga untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. "Kalah menang itu biasa, tetapi apakah kita sudah memberikan 110 persen untuk bangsa kita, itu yang terpenting," ucapnya.

 

Di sisi lain, potensi besar juga terlihat pada sektor kepemudaan. Dengan populasi pemuda yang mencapai sekitar 131 juta orang, Indonesia memiliki modal besar untuk melahirkan generasi yang unggul. Menpora Erick berharap, potensi ini dapat diarahkan untuk menciptakan generasi muda yang berani bermimpi, berprestasi, dan mencintai tanah air.

 

Sinergi Lintas Kementerian dan Visi Kepemimpinan

Untuk mengatasi keterbatasan anggaran, Menpora Erick menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan agar Kemenpora bersinergi dengan kementerian lain, seperti Kementerian Pendidikan Tinggi dan Kementerian Sosial. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas program lintas kementerian.

 

Sebagai penutup, Menpora Erick menyatakan bahwa kehadirannya di Kemenpora bukan sekadar untuk memimpin, melainkan untuk mengayomi seluruh elemen pemuda dan olahraga. Ia mengajak semua pihak, mulai dari tokoh pemuda hingga atlet, untuk bersama-sama menyusun peta jalan (roadmap) yang jelas dan berkelanjutan.

 

"Sukses kita di sini bukan sukses pribadi, tetapi sukses tim dan bangsa Indonesia," tutup Menpora Erick.

 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama