Banjarbaru – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) yang
menegangkan untuk menemukan Helikopter PK-RGH milik Eastindo Air yang hilang di
Pegunungan Meratus, Kabupaten Tanah Bumbu, akhirnya membuahkan hasil. Pangkalan
TNI Angkatan Udara (Lanud) Sjamsudin Noor, Banjarbaru, menjadi pusat kendali
utama dalam misi kemanusiaan yang melibatkan berbagai pihak.
Sejak helikopter dinyatakan hilang pada Senin, 1
September 2025, Komandan Lanud Sjamsudin Noor, Kolonel Pnb Suparjo, S.T., M.M.,
M.Han., langsung memimpin operasi gabungan. Beliau berkoordinasi erat dengan
tim dari Basarnas, TNI-Polri, pemerintah daerah, dan juga relawan. Misi
pencarian dilakukan secara intensif, baik dari darat maupun udara.
TNI AU mengerahkan helikopter Super Puma NAS332/H-3216 dari
Skadron Udara 6 untuk menyisir area pegunungan yang luas, sementara tim darat
dengan gigih menyusuri hutan dan perbukitan yang terjal. Setiap hari, harapan
dan kecemasan bercampur menjadi satu, sampai akhirnya kabar yang
ditunggu-tunggu tiba.
Puing-puing helikopter, para korban, serta kotak hitam
(black box) berhasil ditemukan di lereng Gunung Mandin Damar, Kecamatan
Mentewe. Sebuah penemuan yang mengakhiri penantian panjang dan memberikan
jawaban atas misteri hilangnya helikopter. Kotak hitam tersebut kemudian segera
diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk
diinvestigasi lebih lanjut, guna mengungkap penyebab pasti kecelakaan.
Berakhirnya operasi ini tidak hanya menjadi penutup
sebuah tragedi, tetapi juga menunjukkan dedikasi TNI AU dalam misi kemanusiaan.
Peran Lanud Sjamsudin Noor dalam operasi ini menegaskan jati diri TNI AU yang AMPUSH
(Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis), membuktikan bahwa mereka
selalu siap sedia untuk membantu masyarakat dalam situasi darurat.



Posting Komentar