BNPB Pantau Operasi Pencarian Korban di Kota Padang Panjang


JAKARTA – BNPB tidak hanya mengaktifkan Pos Pendamping Nasional atau Pospenas di pusat pemerintahan Sumatra Barat. Kepala BNPB juga menginstruksikan pejabat dan personel terjun langsung mendampingi pos komando (posko) kabupaten dan kota terdampak. 


Hal tersebut tampak saat BNPB turut memberikan semangat kepada para personel gabungan tim pencarian dan pertolongan (SAR) di Kota Padang Panjang di hari ke-12, Selasa (9/12). Sejumlah personel dari Basarnas, TNI, Polri, PMI, BPBD dan unsur terkati di pemerintah kota. Sebelum operasi mulai, apel pagi dilakukan untuk menargetkan titik-titik pencarian dan memastikan prosedur keamanan dan keselamatan selama operasi. 


Koordinator tim SAR gabungan tersebut dipimpin oleh Basarnas. Tim SAR tersebut menjadi bagian dari bidang-bidang yang diaktifkan di bawah komando Posko Penanganan Bencana Banjir dan Longsor Pemerintah Kota Padang Panjang. 


Pada siang ini, Lembah Anai terpantau hujan lebat sehingga ini mengganggu proses pencarian korban di lokasi terdampak.


Penanggung jawab BNPB wilayah Padang Panjang Rudi Supriyadi menyampaikan, pihaknya terus memantau dan memastikan dukungan sumber daya yang dibutuhkan dalam operasi pencarian. 


“Komitmen klaster pencarian dalam mencari korban yang hilang optimal dalam memasuki tambahan tiga hari ke-2 dan memberikan kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah dan pemerintah daerah siap melaksanakan pencarian bagi korban yang saat ini belum ditemukan di Lembah Anai, Kota Padang Panjang,” ujar Rudi selaku Analis Bencana Ahli Madya dari Direktorat Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB.   


Selain itu, BNPB juga melakukan pendampingan untuk mendata estimasi nilai usulan infrastruktur jalan dan jembatan maupun bantuan logistik yang dibutuhkan di wilayah terdampak. 



Dampak dan Penanganan

Wilayah terdampak Kota Padang Panjang berada pada 8 kelurahan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Padang Panjang Barat dan Padang Panjang Timur. 


Data BNPB pada hari ini, Selasa (9/12), pukul 13.00 WIB, tercatat di Padang Panjang korban meninggal 19 jiwa, hilang 32 jiwa dan luka-luka 4 jiwa. Total rumah rusak mencapai 234 unit. 


Hingga Senin (8/12), pukul 20.00 WIB, sejumlah akses jalan terputus. Titik kerusakan infrastruktur jalan berada di akses jalan lintas nasional Kota Padang ke Kota Padang Panjang sepanjang 1 km. Dampak lain berada di jalan lintas kecamatan di Kelurahan Koto Katik, Kelurahan Silaing Bawah, Kelurahan Pasar Usang dan Kelurahan Kampung manggis. bJalan terputus akibat material longsor.


Terkait dengan kondisi akses yang masih berpotensi bahaya, dinas terkait telah memberikan imbauan kepada warga yang melintasi jalur lintas Padang Panjang ke Pariaman untuk selalu waspada.


Upaya penanganan darurat di wilayah ini masih terus berjalan, seperti perbaikan akses jalan dengan pengerahan alat berat, pembersihan material longsor dan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi.


BNPB telah memberikan dukungan bantuan pangan dan non-pangan untuk masyarakat Padang Panjang. Sedangkan pemerintah daerah telah memfasilitasi pengungsi untuk menempati hunian sementara berupa rusunawa maupun rumah sewa. 





Post a Comment

Lebih baru Lebih lama