Seorang terduga pelaku penjarahan di Polsek Matraman telah ditangkap oleh tim Resmob Polda Metro Jaya. Dalam penggeledahan di rumahnya, polisi menemukan satu pucuk senjata laras panjang yang sebelumnya dikabarkan hilang. Senjata tersebut disembunyikan di bawah tempat tidur. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Sebelumnya, beberapa kantor polisi di Jakarta, termasuk Polsek Matraman, Polsek Ciracas, Polsek Cipayung, dan Polsek Pinang Ranti, dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat aksi massa. Selain gedung, kendaraan dinas polisi juga menjadi sasaran amarah. Aksi ini merupakan bagian dari demonstrasi besar yang dilakukan oleh berbagai kelompok mahasiswa dan masyarakat. Mereka berkumpul di depan Markas Polda Metro Jaya untuk memprotes dan mengungkapkan kekecewaan atas jatuhnya korban dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR RI beberapa waktu lalu.
Pemicu demonstrasi ini adalah meninggalnya Affan Kurniawan (21 tahun), seorang pengemudi ojek daring, yang terlindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. Peristiwa tersebut memicu amarah massa yang kemudian meluas menjadi demonstrasi besar-besaran di berbagai lokasi, seperti di depan Mako Brimob Kwitang, Markas Polda Metro Jaya, dan Gedung DPR RI.
Di tengah situasi tersebut, sempat beredar pesan singkat yang menyebutkan bahwa sejumlah senjata api, baik laras panjang maupun pistol, hilang atau dijarah oleh pendemo dari Polsek Matraman. Hal ini memicu imbauan untuk masyarakat agar tetap waspada dan berdiam di rumah karena situasi yang dianggap sudah mengarah ke tindakan anarkis dan penjarahan, bukan lagi sekadar penyampaian aspirasi.

Posting Komentar