Prabowo Subianto Lantik Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam

 


 



Presiden RI, Prabowo Subianto, secara resmi melantik Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (17/9) sore.

 

Pengangkatan Djamari ini mengisi posisi yang sebelumnya dipegang oleh Budi Gunawan. Budi Gunawan dicopot dari jabatannya dalam proses perombakan kabinet atau reshuffle yang dilakukan Prabowo pada Senin (8/9) lalu. Setelah pencopotan tersebut, tugas Menko Polkam sempat diserahkan sementara kepada Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin.

 

Dalam upacara pelantikan, Prabowo memimpin pembacaan sumpah jabatan, yang diikuti oleh Djamari dan sejumlah tokoh lain yang turut dilantik.

 

"Saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," ucap Prabowo mendiktekan sumpah jabatan.

 

Setelah pembacaan sumpah, acara dilanjutkan dengan ucapan selamat dari Prabowo dan para tamu undangan. Pelantikan kali ini merupakan bagian kedua dari perombakan Kabinet Merah Putih. Sebelumnya, pada reshuffle tanggal 8 September, dua posisi menteri masih kosong, yaitu Menko Polkam dan Menpora. Kini, kedua posisi tersebut telah terisi oleh pejabat definitif.

 

Sepak Terjang Djamari Chaniago

Djamari Chaniago adalah seorang purnawirawan jenderal TNI. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) angkatan tahun 1971. Angkatan ini tiga tahun lebih senior dari Prabowo dan Sjafrie Sjamsoeddin, yang merupakan lulusan tahun 1974.

 

Selama berkarier di militer, Djamari pensiun dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (bintang tiga). Karier militernya cukup cemerlang, di antaranya pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dari tahun 1998 hingga 1999.

 

Selain itu, Djamari juga pernah menjadi bagian dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP), sebuah tim yang dibentuk pada tahun 1998. DKP ini bertugas untuk memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan Prabowo terkait operasi penculikan sejumlah aktivis pada tahun 1997-1998. Dalam putusannya, DKP kala itu merekomendasikan pemberhentian Prabowo dari dinas militer.

 

Setelah menjabat Pangkostrad, Djamari dipercaya sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada 1999-2000, lalu sebagai Kepala Staf Umum TNI dari 2000 hingga 2004.

 

Proses perombakan kabinet ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 96P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029 pada 17 September 2025.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama