Kisah menakjubkan datang dari Sydney, Australia, di mana
sebuah pesan suara dari Penyanyi asal Malaysia, Siti Nurhaliza, menjadi
titik balik tak terduga bagi seorang pasien koma. Momen ini bukan sekadar
kebetulan, melainkan gambaran bagaimana kekuatan suara yang penuh emosi dapat
memengaruhi kesadaran seseorang, bahkan dalam kondisi paling rentan.
Momen Tak Terduga di Bondi Beach
Kisah ini berawal pada 9 Juli lalu, ketika Aimi
Nasruddin tiba-tiba rebah tak sadarkan diri saat mengunjungi Bondi Beach,
Sydney. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit St Vincent dan didiagnosis koma
selama lima hari akibat serangan jantung. Di tengah ketidakpastian kondisi
Aimi, keluarga dan kerabat tak henti mencari cara untuk memberikan stimulasi.
Hingga sebuah ide muncul: mengirimkan pesan suara dari
idola Aimi, yakni Siti Nurhaliza. Dan keajaiban pun terjadi. Begitu
suara merdu sang Diva melantunkan pesan yang menenangkan:
"Aimi selawat banyak-banyak, istighfar sebab
itu boleh kurangkan sakit. Zikir jangan berhenti. Kuat semangat. Aimi jangan
putus asa. Terima kasih selama ini sokong Kak Siti. Insya-Allah, Aimi boleh
harungi semua ini,"
Tangan kanan Aimi menunjukkan pergerakan. Sebuah respons
kecil, namun sangat berarti, yang langsung disadari oleh tim medis sebagai
tanda positif.
Sains di Balik Keajaiban Suara
Apa yang dialami Aimi bukanlah fenomena tanpa dasar. Dari
sudut pandang kesehatan, para peneliti telah lama menyoroti peran penting
rangsangan pendengaran, terutama suara orang-orang terdekat atau yang memiliki
ikatan emosional kuat, dalam membantu pemulihan pasien koma.
Sebuah studi oleh Hoseinzadeh et al. (2013),
misalnya, menunjukkan bahwa pasien koma yang diberikan stimulasi suara
terstruktur mengalami peningkatan skor kesadaran yang signifikan. Ini
membuktikan bahwa meskipun pasien tidak sadarkan diri, otak mereka, khususnya
korteks auditori yang memproses suara, masih menunjukkan aktivitas. Saat suara
yang dikenali masuk, otak mengaktifkan koneksi saraf yang terhubung dengan
memori atau emosi terkait suara tersebut, memicu respons fisik seperti gerakan
kecil atau peningkatan skor dalam Glasgow Coma Scale (GCS).
Kisah Aimi Nasruddin menjadi pengingat nyata akan
kekuatan tak terlihat dari kasih sayang dan koneksi emosional. Ia juga
menggarisbawahi bagaimana, bahkan dalam kondisi paling kritis, harapan bisa
ditemukan melalui hal-hal yang paling akrab bagi kita: suara yang membawa makna
dan kenangan.

Posting Komentar