Video yang merekam derasnya banjir di Jalan Inamosol,
Kabupaten Seram Bagian Barat, baru-baru ini menyita perhatian publik di media
sosial. Visual yang beredar memperlihatkan arus air yang begitu kuat, mencapai
ketinggian pinggang orang dewasa, mengubah jalanan menjadi sungai dadakan.
Di tengah genangan yang terus meninggi, sebuah rekaman
menyentuh hati banyak orang. Seorang warga, dengan kresek di tangan, terlihat
berjuang menembus arus. Bukan hanya itu, ia juga melayangkan sebuah pesan,
sebuah harapan yang ditujukan langsung kepada para pemangku kebijakan. Dengan
suara yang terbawa arus air namun jelas terdengar, ia berseru:,
"Bapa ibu basudara semua, pemerintah daerah,
pemerintah provinsi, bapak gubernur, seantero jagat raya Indonesia Raya yang
sudah hampir merdeka, ini katong pung realita kehidupan di Kecamatan Inamosol
Seram Bagian Barat."
Ia kemudian menjelaskan sebuah kenyataan pahit yang sudah
menjadi langganan.
"Ketika hujan sadiki, katong musti
bernang-bernang sadiki," ujarnya, menggambarkan betapa setiap kali
hujan turun, kesulitan serupa selalu menghampiri. Pernyataan ini bukan sekadar
keluhan, melainkan cerminan dari kondisi yang telah lama mereka hadapi.
Harapan besar kini tertumpu pada respons pemerintah.
Warga Inamosol mendamba agar kondisi mereka dapat benar-benar dilihat dan
ditanggapi.
"Karna sebagian kecil suara kami, bapak-bapak
juga mendapatkan rating untuk duduk di kursi saat ini," tutupnya,
mengingatkan bahwa suara rakyat adalah fondasi bagi kekuasaan.
Hingga berita ini ditulis, hujan deras dilaporkan masih
mengguyur wilayah tersebut sejak pagi hari, menambah kekhawatiran akan dampak
yang lebih luas. Kondisi ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa di balik
layar media sosial, ada realitas perjuangan yang membutuhkan perhatian serius
dari kita semua, terutama pemerintah.

Posting Komentar