Sibolga Bangkit: Gotong Royong Memulihkan Kota Usai Terjangkau Banjir dan Longsor

 


SIBOLGA – Upaya pemulihan pasca-bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Sibolga terus dikebut. Hingga Kamis (18/12), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Kota Sibolga dan berbagai unsur terkait masih berjibaku di lapangan untuk menormalisasi kondisi kota yang terdampak di empat kecamatan.

 

Denyut Nadi Kota yang Mulai Pulih

Perlahan tapi pasti, aktivitas masyarakat mulai kembali normal. Meski pembersihan dan normalisasi Sungai Aek Doras masih terus berlangsung, anak-anak sekolah kini sudah kembali belajar di kelas. Layanan publik seperti listrik dan jaringan telekomunikasi sebagian besar telah berfungsi.

 

"Layanan air bersih PDAM saat ini sudah mencapai sekitar 80 persen," lapor tim di lapangan. Walau distribusi BBM mulai lancar dan stok beras di gudang Bulog dipastikan aman, beberapa tantangan seperti air yang belum sepenuhnya jernih dan antrean di SPBU masih menjadi perhatian petugas.

 

Data Dampak dan Masa Tanggap Darurat

Bencana ini membawa duka mendalam dengan catatan sementara 54 warga meninggal dunia, 1 orang hilang, dan 61 luka-luka. Sebanyak 1.232 warga kini masih bertahan di 16 titik pengungsian.

 

Mengingat skala kerusakan yang mencakup fasilitas ibadah, sekolah, hingga jembatan, Pemerintah Kota Sibolga memutuskan untuk memperpanjang Status Tanggap Darurat hingga 23 Desember 2025. Fokus utama saat ini adalah memastikan dapur umum tetap mengepul dan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi.

 

Langkah Percepatan dan Rencana Jangka Panjang

Tim gabungan tidak hanya fokus pada pembersihan lumpur, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan. "Kami mendampingi kegiatan dukungan psikososial atau trauma healing bagi anak-anak agar mereka tidak larut dalam kesedihan," ungkap perwakilan tim BNPB.

 

Untuk solusi jangka panjang, rencana pembangunan 200 unit Hunian Tetap (HUNTAP) di lahan seluas 3 hektare mulai dimatangkan bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.



Waspada Cuaca Ekstrem Susulan

Meski pemulihan berjalan, BNPB mengingatkan bahwa perjuangan belum usai. Longsor di jalan lintas Sibolga–Tarutung (KM 6,5) masih menghambat akses logistik, ditambah lagi dengan keterbatasan alat berat di lapangan.

 

Di sisi lain, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem. Hujan lebat disertai petir diprediksi masih akan mengguyur wilayah Sumatera Utara, termasuk Sibolga, hingga dini hari.

 

Pesan dari BNPB:

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir atau longsor susulan. Patuhi arahan petugas di lapangan dan pastikan hanya merujuk pada informasi dari kanal resmi."

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama