Peran Rigger TNI AU di Balik Airdrop Bantuan untuk Korban Bencana


Sebanyak 15 rigger terbaik TNI AU dari Sathar 72 Depohar 70 dan Lanud Soewondo, Medan, dikerahkan untuk mendukung pendistribusian bantuan bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Sejak Rabu (3/12/2025), tim yang dipimpin Kapten Tek M. Andika Saputro, S.T., Han., tersebut bekerja intensif menyiapkan perlengkapan airdrop.


Fokus utama tertuju pada penyiapan payung Low Cost Low Altitude (LCLA), parasut berbiaya rendah yang dirancang untuk penerjunan dari ketinggian rendah. Penggunaan payung ini memungkinkan bantuan jatuh tepat di titik yang dibutuhkan, terutama di wilayah yang sulit dijangkau lewat jalur darat.


Proses rigging dilakukan dengan prosedur ketat, mulai dari pemeriksaan setiap komponen hingga memastikan bundle siap diterjunkan. Ketelitian para rigger menjadi faktor penting karena kesalahan kecil dapat memengaruhi keselamatan muatan dan ketepatan pendaratan. 



Airdrop menggunakan payung LCLA juga menuntut perhitungan matang terhadap cuaca, kecepatan angin, serta kondisi medan di lokasi pendaratan. Dengan karakteristik tersebut, metode ini menjadi solusi efektif untuk menjangkau wilayah yang sulit diakses melalui jalur darat tanpa mengurangi aspek keselamatan bagi kru pesawat maupun penerima bantuan di drop zone (DZ).


Hingga Senin (8/12/2025), sebanyak 158 bundles atau sekitar 25.280 kilogram bantuan telah berhasil diterjunkan. Upaya ini menunjukkan komitmen TNI AU dalam mempercepat penyaluran logistik ke daerah terdampak bencana, terutama wilayah yang sulit diakses melalui jalur darat.






Post a Comment

Lebih baru Lebih lama