Sisa-sisa banjir yang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan meninggalkan tumpukan lumpur, pasir, hingga material kayu yang menutup akses kehidupan warga. Sejak hari pertama hingga Selasa (30/12), upaya pemulihan terus digulirkan di berbagai titik terdampak, khususnya di wilayah Kecamatan Batang Toru dan Angkola Sangkunur. Fokus utamanya sederhana: memastikan masyarakat bisa segera kembali beraktivitas dengan normal.
Di tengah kondisi
lingkungan yang masih basah, para personel di lapangan bahu-membahu
membersihkan fasilitas umum. Di Desa Hutagodang, sebanyak 21 orang fokus
membersihkan gedung SDN 100704 dan rumah-rumah di sekitarnya agar anak-anak
bisa segera belajar kembali. Sementara itu, di lokasi lain, 20 personel lainnya
bekerja di SMPN 2 Angkola Sangkunur sekaligus membantu menyediakan air bersih
bagi warga Desa Sibarabara yang kesulitan mendapatkan air layak konsumsi.
Masalah drainase menjadi
prioritas agar banjir susulan tidak terjadi. Dengan dukungan satu unit alat
berat ekskavator milik Marinir dan dua unit ekskavator sipil, tim bekerja di
Desa Hutagodang untuk membuka saluran air yang tersumbat dan memotong
pohon-pohon tumbang yang menghalangi jalan.
Selain itu, di sepanjang
Jalan Garoga, puluhan petugas membantu warga mengevakuasi barang-barang
berharga dan membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa lumpur yang tebal.
Pekerjaan ini juga meliputi penataan lingkungan di Desa Aek Gadol Nauli dan
Desa Garoga demi memastikan aliran air kembali lancar.
Di balik kerja fisik di
lapangan, dukungan logistik pun disiapkan. Mulai dari pendirian posko
kesehatan, tenda pengungsian, pemasangan instalasi listrik, hingga penyediaan
fasilitas kamar mandi sementara. Tujuannya agar warga dan petugas memiliki
tempat yang layak selama masa pemulihan berlangsung.
Kegiatan kemanusiaan ini
sejalan dengan arahan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr.
Muhammad Ali. Beliau menekankan bahwa dalam setiap kondisi darurat, kehadiran
negara harus dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Kehadiran kami
diharapkan dapat meringankan beban masyarakat. Melalui operasi bantuan
kemanusiaan ini, kami berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat,
terutama dalam membantu penanggulangan bencana alam," ungkap perwakilan tim mengutip pesan Kasal.
Kini, perlahan namun
pasti, suasana di Tapanuli Selatan mulai berangsur pulih. Gotong royong ini
menjadi bukti bahwa dengan bekerja bersama, beban seberat apa pun akan terasa
lebih ringan untuk dipikul.

Posting Komentar