"Piknik ke DPR": Saat Mahasiswa UNPAD dan Rakyat Bersuara

 


Pada Jumat, 5 September 2025, suasana di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR/DPD RI di Jakarta Pusat tampak berbeda. Sekitar 450 mahasiswa yang tergabung dalam BEM KEMA UNPAD (Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran) menggelar aksi damai bertajuk "Piknik ke DPR". Aksi yang berlangsung dari pukul 13.47 hingga 16.50 WIB ini dipimpin oleh Vincent Thomas dan Ezra Al Barra, Ketua dan Wakil Ketua BEM KEMA UNPAD.

 

Dengan tema "Menagih 17+8 Tuntutan Rakyat", para peserta aksi mengenakan almamater UNPAD dengan dress code unik: hijau (hero), merah muda (brave), dan biru (resistance). Mereka membawa spanduk dan poster yang menyuarakan protes terhadap berbagai isu, mulai dari kenaikan harga pangan, kinerja DPR, hingga tuntutan untuk mengusut tuntas kasus kekerasan aparat. Beberapa spanduk yang terbaca di antaranya, "Harga Pangan Naik Petani Tetap Rugi" dan "Bubarkan DPR No Etika".

 

Aksi ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa UNPAD, tetapi juga menarik perhatian masyarakat umum, termasuk para pegiat media sosial dan tokoh publik. Youtuber Bonbon Santoso dan Andovi Da Lopez, serta aktivis Nining Elitos, turut hadir dan memberikan orasi. Mereka semua sepakat menyerukan agar pemerintah dan DPR lebih serius menanggapi isu-isu rakyat.

 

Tuntutan Jangka Pendek dan Panjang

Secara keseluruhan, aksi ini mengangkat dua jenis tuntutan: jangka pendek dan jangka panjang.

 

Tuntutan Jangka Pendek (17 poin):

·         Para mahasiswa mendesak Presiden, DPR, partai politik, dan lembaga keamanan untuk segera mengambil langkah konkret. Poin-poin pentingnya meliputi:

·         Membentuk tim investigasi independen untuk mengusut kekerasan aparat.

·         Membekukan kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR.

·         Memecat kader DPR yang bermasalah.

·         Membebaskan para demonstran yang ditahan.

·         Memastikan upah layak bagi seluruh pekerja di Indonesia.

 

Tuntutan Jangka Panjang (8 poin):

·         Tuntutan ini menargetkan reformasi struktural dalam kurun waktu satu tahun. Isu-isu yang diangkat mencakup:

·         Audit independen dan reformasi besar-besaran di DPR.

·         Pengesahan UU Perampasan Aset Koruptor.

·         Reformasi kepolisian dan TNI.

·         Peninjauan ulang kebijakan ekonomi yang merugikan rakyat.

 

Sepanjang aksi, situasi berlangsung aman dan tertib. Bahkan, panitia membagikan makanan dan minuman untuk para peserta, dan ada penampilan musik yang menghibur. Meskipun sempat ada insiden kecil seperti pencopotan spanduk oleh massa, aksi berakhir dengan damai. Pada pukul 16.50 WIB, massa mulai membubarkan diri secara perlahan, meninggalkan pesan kuat tentang pentingnya suara rakyat dalam berdemokrasi.

 











Post a Comment

Lebih baru Lebih lama