Banjarnegara — Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap korban longsor di Desa Pandanarum, Banjarnegara, Jawa Tengah, resmi dihentikan pada Selasa (25/11/2025) setelah 10 hari dilakukan. Keputusan ini diambil karena kondisi lapangan yang berbahaya, seperti tanah yang masih bergerak dan cuaca tidak menentu.
Selama operasi, ditemukan 17 jenazah (termasuk 2 potongan tubuh), namun 11 korban lainnya belum ditemukan. BNPB, Basarnas, dan pemerintah setempat tetap mendukung keluarga korban dengan pendampingan psikososial, bantuan administratif, dan relokasi warga dari zona merah.
Kerugian meliputi 206 rumah roboh, 1.019 jiwa mengungsi, dan kerusakan infrastruktur. BNPB akan membangun 50 hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap), serta menyalurkan santunan bagi keluarga korban.
"Gotong royong dan solidaritas masyarakat menjadi kekuatan utama. Semoga korban mendapat tempat terbaik, dan keluarga diberi ketabahan," kata Kepala Pusat Data BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. Pemulihan terus berlanjut dengan mitigasi berbasis ekologi untuk mencegah bencana serupa.
Posting Komentar