Tim gabungan terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban insiden reruntuhan di Pondok Pesantren Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Berdasarkan data absensi santri, sebanyak 91 orang diduga tertimbun material bangunan.
Peralatan berat telah disiagakan, namun penggunaannya sementara belum dapat dilakukan karena dikhawatirkan getaran dapat memperparah kondisi reruntuhan. Upaya penyelamatan saat ini difokuskan secara manual dengan menggali lubang dan celah untuk mengevakuasi korban yang masih hidup.
Tim SAR gabungan mendeteksi adanya indikasi enam orang korban yang masih bertahan di salah satu segmen reruntuhan. Melalui celah yang ada, petugas telah menyalurkan makanan dan minuman untuk menjaga kondisi para korban.
Proses evakuasi juga menunggu asesmen dari pihak berwenang di bawah komando Basarnas. Jika hasil asesmen menyatakan tidak ada lagi korban yang masih hidup, tahapan selanjutnya akan dilakukan dengan menggunakan alat berat untuk mengevakuasi korban meninggal dunia yang masih tertimbun.
Sementara itu, tim tengah merumuskan langkah teknis bersama ahli konstruksi untuk membersihkan puing pada jalur evakuasi secara aman tanpa memicu reruntuhan susulan.
Data Korban:
Data sementara per Sabtu (30/9) pukul 19.00 WIB tercatat sebanyak 100 orang terdampak dalam kejadian ini. Dari jumlah tersebut:
- 26 orang masih menjalani perawatan inap
- 70 orang telah diperbolehkan pulang
- 3 orang dilaporkan meninggal dunia
- 1 pasien dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto
Rincian perawatan di rumah sakit:
- RSUD RT Notopuro: 40 pasien (8 rawat inap, 2 meninggal dunia)
- RS Siti Hajjar: 52 pasien (11 rawat inap, 1 meninggal dunia, 1 pasien dirujuk)
- RS Delta Surya: 6 pasien rawat inap
- RS Sheila Medika: 1 pasien telah diperbolehkan pulang
- RS Unair: 1 pasien rawat inap

إرسال تعليق